PT Maruwa Indonesia, perusahaan manufaktur di bidang Flexible Printed Circuit (FPC) yang berdiri sejak 1999, menghentikan seluruh operasionalnya sejak awal April 2025. Penutupan ini terjadi secara mendadak akibat terhentinya suplai bahan produksi dari mitra di Malaysia. Ratusan karyawan kini terancam kehilangan pekerjaan. Mereka menuntut kejelasan dari manajemen terkait pesangon dan hak ketenagakerjaan lainnya hingga Jumat tengah malam. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan. Tampak seorang bos Maruwa hanya terdiam saat sejumlah buruh menuntut gaji mereka. Pekerja berharap Dinas Ketenagakerjaan turun tangan untuk memediasi dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi. Penutupan ini menyoroti kerentanan industri manufaktur yang bergantung pada rantai pasok luar negeri. #batamnews #batam
Sebuah video viral menunjukkan seorang petinggi PT Maruwa Indonesia asal Jepang terdiam saat diprotes keras oleh karyawan. Dalam rekaman, sejumlah karyawan wanita meneriakkan, “Bayar gaji kami!” Ia tampak mematung. Ada dua bos Jepang menghadapi buruh yang protes. Mereka diam. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Tatapannya tajam melihat buruhnya tersebut. Pria itu tampak memilih menghadapi para buruh daripada kabur dan menghilang. Ia tampak berpikir keras menghadapi masalah tersebut di tengah kebangkrutan yang ada di depan mata. Perusahaan manufaktur asal Batam ini mendadak menghentikan operasional sejak awal April 2025. Penutupan dipicu terhentinya pasokan bahan dari Malaysia. Sebanyak 205 karyawan kini kehilangan kepastian, menuntut hak atas gaji, pesangon, dan penyelesaian kontrak. Namun mediasi oleh Disnaker dan kepolisian belum membuahkan hasil. Manajemen hanya menawarkan pesangon 0,5 kali masa kerja, yang dinilai tak sesuai aturan. Situasi memanas saat karyawan menahan petinggi perusahaan, menuntut pembayaran total Rp14 miliar. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari manajemen. #batamnews #batam
Sekeluarga dokter di Batam nyaris menjadi korban peracunan setelah sop ayam yang mereka konsumsi tercium aroma menyengat mirip cairan pembersih lantai. Yeni, sang ibu, mencurigai ada yang tidak beres setelah mencicipi makanan tersebut dan membandingkan baunya dengan produk "byclean" yang mereka miliki. Kecurigaan mengarah pada Asisten Rumah Tangga (ART) baru yang hanya bekerja empat hari dan tiba-tiba mengundurkan diri setelah kejadian. Setelah didesak, ART mengaku mencampurkan cairan pembersih ke dalam sop dengan alasan tidak sadar. Meski demikian, Yeni memilih tidak membawa kasus ini ke jalur hukum. Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam merekrut pekerja rumah tangga. Kronologi lengkap klik 🔗 di bio. #batam #batamnews #beritabatam
Yutaka Shibata, komisaris utama PT Maruwa Indonesia dengan kepemilikan saham 41 persen, menjadi pusat perhatian usai video dirinya berdiri membisu di tengah protes buruh viral di media sosial. Shibata tak berkutik saat ratusan karyawan perempuan memblokade kantor Maruwa di Kawasan Bintang Industri II, Tanjunguncang, Batam, Sabtu (24/5/2025). Para buruh menuntut pembayaran gaji bulan April dan THR yang belum dibayarkan menyusul pengumuman bangkrutnya perusahaan sejak awal April 2025. Meski diberi makanan dan minuman, Shibata menolak dan memilih berdiri diam hingga malam hari. PT Maruwa Indonesia merupakan pabrik manufaktur elektronik yang memproduksi Flexible Printed Circuits (FPC) dan telah beroperasi di Batam sejak 1999. Kini, sebanyak 205 karyawan—terdiri dari karyawan tetap dan kontrak—belum menerima gaji maupun pesangon. Mereka juga mengaku diberhentikan tanpa surat resmi. Kasus ini menambah sorotan publik terhadap nasib buruh industri di Batam. #batamnews #beritabatam
Sebuah video viral menunjukkan seorang petinggi PT Maruwa Indonesia asal Jepang terdiam saat diprotes keras oleh karyawan. Dalam rekaman, sejumlah karyawan wanita meneriakkan, “Bayar gaji kami!” Perusahaan manufaktur asal Batam ini mendadak menghentikan operasional sejak awal April 2025. Penutupan dipicu terhentinya pasokan bahan dari Malaysia. Sebanyak 205 karyawan kini kehilangan kepastian, menuntut hak atas gaji, pesangon, dan penyelesaian kontrak. Namun mediasi oleh Disnaker dan kepolisian belum membuahkan hasil. Manajemen hanya menawarkan pesangon 0,5 kali masa kerja, yang dinilai tak sesuai aturan. Situasi memanas saat karyawan menahan petinggi perusahaan, menuntut pembayaran total Rp14 miliar. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari manajemen. #beritabatam #batamnews
Eks Kasatresnarkoba Polresta Barelang, Kompol Satria Nanda, dituntut hukuman mati oleh Jaksa Kejari Batam dalam sidang di Pengadilan Negeri Batam, Senin (26/5). Ia dinilai terbukti menyisihkan 1 kilogram sabu dari total 44 kilogram barang bukti. Tuntutan dibacakan oleh jaksa Ali Naik. Sidang dipimpin Hakim Tiwi. Istri Satria, Kompol Juwita Oktaviani, menangis saat mendengar suaminya dituntut mati. Kasus bermula dari pengungkapan 50 kg sabu dari Malaysia pada Juni 2024. Dari total tersebut, sebagian diduga dijual dan disalurkan ke pihak ketiga. Perkembangan terbaru, total sudah lima orang dituntut mati: Iptu Sighit, Wan Rahmat, Fadillah, Rahmadi termasuk Satria. Sisanya dituntut seumur hidup. Satria dijerat pasal berlapis: Pasal 114, 112, dan 132 UU Narkotika Pasal 64 KUHP Pasal 140 ayat (2) UU Narkotika (karena dilakukan oleh aparat) Terdapat total 12 terdakwa dalam kasus ini, termasuk 9 eks anggota Satresnarkoba dan 2 bandar eks-aparat. Sisa terdakwa sedang dalam persidangan dengan agenda yang sama. Sidang akan dilanjutkan pekan depan dengan agenda pembelaan. #batamnews #batam #kepri
Muhammad Saputra Ginting (6) diduga menjadi korban penganiayaan oleh ayah tirinya dan ditelantarkan selama tiga hari di RS Camatha Sahidya. Korban mengalami luka robek di kepala dan memerlukan delapan jahitan. Polsek Sei Beduk telah memanggil ibu korban, Sri Rahayu (28), dan suami keduanya, Camay (31), untuk dimintai keterangan. Dalam pemeriksaan, terungkap bahwa kejadian bermula dari pertengkaran rumah tangga yang dipicu persoalan ekonomi. Kanit Reskrim Polsek Sei Beduk, Ipda Alex, menyatakan korban dipukul dengan tangkai sapu. Namun, penyelidikan masih terus dilakukan untuk memastikan apakah ada alat lain yang digunakan. Kasus ini menjadi sorotan karena korban adalah anak di bawah umur yang terluka parah dan sempat tidak mendapat pendampingan keluarga. #batamnews #batam
Suasana Gereja Methodist Indonesia (GMI) Gloria Bengkong, Batam, memanas. Sejumlah jemaat menuntut transparansi keuangan dan kebijakan gereja melalui media sosial, memviralkan tagar #savegmigloria serta seruan kepada Wali Kota Batam. Frans, perwakilan jemaat, mengungkapkan empat poin utama kekecewaan: 1 Penundaan Konferensi Jemaat tanpa penjelasan dari 4 Mei ke 6 Juli 2025. 2 Dana Hibah Rp400 Juta dari pemerintah sejak 2023 tak jelas penggunaannya. 3 Transparansi Keuangan Minim, tanpa laporan rutin kepada jemaat. 4 Pembangunan Sopo Godang Rp1,6 Miliar dinilai dipaksakan dan membebani jemaat. Jemaat menegaskan aksi ini bukan untuk memecah belah, melainkan untuk mendesak akuntabilitas demi pemulihan kepercayaan terhadap gereja. #batamnews #savegmigloria #beritabatam
Konflik antara karyawan dan manajemen PT Maruwa Indonesia Batam semakin memanas. Seorang karyawan mengungkapkan bahwa gejolak internal perusahaan telah terjadi sejak Maret 2025. Gaji mulai dibayarkan terlambat dan tunjangan hari raya (THR) bahkan dicicil. Puncaknya terjadi pada bulan April, ketika ratusan karyawan mulai dirumahkan secara sepihak. Perusahaan berdalih tidak memiliki dana operasional akibat terhentinya proyek dari mitra mereka di Malaysia. “Kontrak kami rata-rata sampai bulan September. Tapi sejak April, kami dirumahkan. Alasannya, perusahaan tidak ada uang,” ungkap seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya. Situasi semakin memburuk ketika janji manajemen untuk membayar gaji pada 23 Mei 2025 tidak ditepati. Ratusan buruh yang telah menunggu sejak pagi hingga dini hari akhirnya melakukan aksi protes dengan memblokade kantor perusahaan. “Kenapa kami yang justru dibilang tidak ada etika, padahal mereka yang tidak tepati janji,” ujar karyawan lainnya. Menurut para buruh, Yutaka Shibata, selaku Komisaris PT Maruwa Indonesia, telah beberapa kali mengadakan rapat dengan perwakilan karyawan. Namun, tak ada satu pun yang menghasilkan solusi konkret. Kekecewaan semakin mendalam ketika manajemen justru mendatangkan pengacara. “Kami tambah kesal karena dia bawa pengacara. Bayar pengacara bisa, tapi bayar kami tidak bisa,” kata salah satu pekerja perempuan. Buruh itu mengaku bersedia menerima setengah dari gaji bulan April jika memang perusahaan tidak mampu membayar penuh. Bahkan, ia rela pesangon dan tunjangan lainnya tidak dibayarkan—asal ada niat baik dari perusahaan. Meskipun total yang harus dibayarkan perusahaan mencapai Rp 14 M. “Aset mereka juga tidak cukup untuk bayar, tiga kali mediasi di Disnaker tak ada solusi,” ujarnya. #batamnews #batam
Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Debby TA mengungkapkan ART korban penganiayaan, Intan, selama hampir setahun tak digaji. Bahkan ia malah didenda dipaksa makan kotoran binatang. Roslina, majikan Intan, dan M, seoranf ART, sudah ditetapkan sebagau tersangka penganiayaan. #batamnews #batam
Sebuah mobil derek kecelakaan di Southlink Tiban, Sekupang, Batam, Jumat malam, 2 Mei 2025. Diduga mobil tersebut adalah mobil yang tengah menderek truk maut yang kecelakaan sore tadi di Tiban Centre. Informasi itu disampaikan sejumlah warganet. “Truk yang derek mobil kecelakaan di Tiban tadi sore, terperosok di Southlink,” ujar warga. Diduga mobil derek akan membawa mobil itu ke Polresta Barelang sebagai barang bukti. Sekilas mobil derek itu membawa mobil truk yang persis dengan truk maut di Tiban Centre. Bagian kepala berwarna putih dengan bak terbuka. Tampak mobil dinas kepolisian berada di sekitarnya. Kabar itu belum dapat dipastikan, masih perlu dikonfirmasi. Saat ini kita tengah berupaya meminta penjelasan pihak kepolisian. #batamnews #batam
Polisi menangkap Fadriansyah, pelaku pencurian HP di SMAN 3 Batam saat siswa mengikuti upacara Hari Kemerdekaan, 17 Agustus 2024. Ia mencuri dari beberapa tas siswa di ruang kelas dan membawa kabur sejumlah handphone dan uang tunai. Kanit Reskrim Polsek Batam Kota, Iptu Bobby Ramadhana, menyebut pelaku ditangkap oleh Satreskrim Polresta Barelang dan kini ditahan di Mapolsek Batam Kota. Berdasarkan CCTV, pelaku masuk kelas sekitar pukul 07.00 WIB. Enam siswa dari kelas 3 lokal F dan G melaporkan kehilangan barang. Polisi menyita barang bukti, termasuk tiga iPhone 11 Pro Max, satu Infinix Note 12, satu Realme C20, dan dua Samsung. Total kerugian mencapai Rp 45 juta. Fadriansyah dijerat pasal 362 atau 363 KUHP dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara. #batamnews #batam #beritabatam
Sebuah truk trailer mengalami kecelakaan di kawasan turunan menjelang lampu merah Tiban Centre, Sekupang, Batam, Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 15.30 WIB. Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, truk tersebut diduga hilang kendali saat melaju di jalan menurun. Sang sopir pun terpaksa membanting setir ke arah kanan untuk menghindari kecelakaan lebih fatal. Akibatnya, truk menabrak pembatas jalan dan masuk ke jalur berlawanan. Kendaraan besar itu berhenti setelah menabrak median dan melintang di jalur lawan arah. Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai adanya korban jiwa atau luka-luka. Pihak kepolisian dan petugas lalu lintas terlihat tengah mengatur arus kendaraan dan melakukan evakuasi truk di lokasi kejadian. Kecelakaan ini sempat memicu kemacetan di kedua arah jalan, terutama menjelang lampu merah yang menjadi titik padat kendaraan pada sore hari. Polisi mengimbau pengendara untuk berhati-hati saat melintasi kawasan tersebut, terutama di jalur menurun yang rawan kecelakaan. Pantauan di lapangan, beberapa warga juga terlihat mendekat untuk menyaksikan proses evakuasi truk trailer. #batamnews #batam #kepri